Jumat, 30 Oktober 2015

Pengantar Oseanografi Quis 3


 Siti Masita
E1I014022
QUIS 3

Kenapa harus mempelajari salinitas?

Dalam mata kuliah pengantar oseanografi salinitas merupakan suatu bahan pembahasan yang wajib dibahas dan diketahui apa itu alasan kenapa harus mempelajari salinitas. Salinitas juga sangat membantu dalam mempeljari gerak massa air karena hal ini berhubungan dengan percampuran. Alasan mengapa kita harus mempelajari salinitas yaitu :
1     1. Untuk mengetahui kadar garam yang terkandung didalam air. Alat yang digunakan untuk       memngetahui kadar garam yaitu Refraktometer atau Solinometer.
2     2.  Untuk mengetahui kadar garam yang terdapat didalam air laut, air payau dan air tawar.
3     3.  Untuk mengetahui cara kerja alat yang digunkan dalam mengukur salinitas.
4     4.  Untuk mengetahui dan memahami metode yang digunkan dalam mengukur salinitas.

Air laut mengandung 3,5% garam yang sama dengan 35 ppm yang artinya air laut mengandung 35 gram garam dalam 1 liter air laut.
Sedangkan air laut mati mengandung 35% garam yang sama dengan 350 ppm artinya air laut mengandung 350 gram garam dalam 1 liter air laut mati tersebut



Sumber:
Supangat,Agus.2000.Pengantar Oseanografi.ITB: Bandung Wijaya,Hadi.2000.Pengantar Oseanografi ITB : Bandung

Senin, 19 Oktober 2015

pengantar oseanografi quiz 2

Nama : Siti Masita
Npm: E1I014022


Apa itu pulau tektonik?

Sebagaimana kita ketahui bahwa tektonik pada suatu pulau atau kawasan ditentukan dan dipengaruhi sifat gerak dan pergeseran lempeng litosfer yang saling bersentuhan. Untuk tektonik pulau jawa ini, terbentuk akibat dari peristiwa konvergen, dimana di kawasan konvergen ini, lempeng indo-Australia yang bergerak ke utara bertemu dengan lempeng Eurasia. Pertemuan kedua lempeng ini bersifat tumbukan. akibat dari tumbukan antar kedua lempeng ini, yang mengakibatkan terjadinya trench (palung laut), yang mana trench (palung laut) di pulau jawa ini bersifat tegak lurus atau frontal. Setelah itu, di pulau jawa ini mengalami Accretionary Complex. Accretionary complex disini berkembang sepanjang permukaan bumi dan mengandung lempeng pologen sampai ke recent sediment. Kemudian, pulau jawa mengalami terjadinya cekungan busur depan. Cekungan busur depan di pulau jawa ini tepatnya terbentuk di jawa bagian timur. Untuk Continental Crust, cekungan busur depan ini berkembang di jawa bagian barat, sedangkan untuk Oceanic Crush cekungan busur depan berkembang di sumbawa. Setelah mengalami cekungan busur depan, pulau jawa juga mengalami terjadinya cekungan busur tersier, yang mana cekungan ini terbentuk di sepanjang continental crust pada dasar selat sunda, sedangkan untuk oceanic crust cekungan ini berkembang sepanjang utara bali dan pulau Flores.
Tumbukan antar lempeng Indo-Australia dengan lempengEurasia ini tertekuk dan menyusup kebawah lempeng Fasific hingga masuk ke Astenosfer (zona subduksi), dimana di tempat ini merupakan kedudukan titik-titik focus Gempa tektonik. Pada saat terjadi zona subduksi, palung lantai samudra dan sedimen terakumulasi di dalamnya. Akibatnya sedimen tersebut terperangkap diantara lempeng, menjadi hancur, mengalami pergeseran dan teranjakan. Setelah mengalami pergeseran dan teranjakan, maka terbentuklah cekungan sedimen di pulau jawa. Pada laut jawa bagian barat, cekungan sedimennya berupa lipatan asymmetrical. Lipatan ini dicirikan adanya lipatan yang berupa cekungan yang melingkar menutup ke atas dengan adanya Graben. Dimana graben ini merupakan blok batuan yang letaknya lebih rendah akibat pengaruh topografi yang dikontrol oleh sesar.
Pengaruh dari tumbukan lempeng ini menyebabkan sedimentasi laut bagian selatan ini terbentuk atau terendapan bersama peristiwa pemekeran batuan pada lingkungan terrestrial. Pada umumnya pada zaman oligesin, pengendapan sedimen pada zaman ini sangat tebal terbentuk pada zaman oesen. Sedangkan sedimentasi laut jawa bagian timur, terbentuk sedimen klastik yang terbentuk di daratan pada eosin rendah dan terbentuk sedimen klastik di lautan pada zaman eosin tengah. di pulau jawa bagian timur terbentuk juga cekungan paleogene yang sangat dipengaruhi peristiwa extension (tekanan dari atas) subsidence, dan juga proses sedimentasi akan kontraksi secara regional dan mulai terangkat keatas akibat pengaruh lempeng tektonik dimulai pada zaman meosin awal.
Jadi dapat kita analisa bahwa Cekungan pulau jabar dapat juga menimbulkan tektonik, ini terjadi karena pada oligesin bertemu dengan miosen awal akibatnya terjadi pergeseran vertical 120 m di bagian timur cekungan jabar. Sedangkan cekungan pada Jatim minimbulkan dua kali fase tektonik yaitu fase miosen-pliosen (akan muncul orogen, dimana pelipatan dan sesaran kearah utara) dan Fase pleistosen (akan muncul orogen kedua, dimana pelipatan dan sesaran kearah utara). Sebelum kedua fase orogen tersebut terbentuk, terjadi perubahan posisi dari busur luar (kapur tengah-oligosen) menjadi busur dalam (setelah oligosin), ini disebabkan karena perubahan busur vulkanik.
Selain dari pengaruh tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia, aktivitas gunung api atau vulkanisme di pulau jawa terjadi di bawah permukaan bumi, ini disebabkan karena tekanan dan temperature yang tinggi. Pada aktivitas vulkanik di pulau jawa maka yang terbentuk pormasi batuan andesit tua. Aktivitas vulkanik ini terakhir terjadi pada meosin awal dan tengah. Pengaruh yang banyak terjadi pada meosin akhir dan tengah.

Jumat, 09 Oktober 2015

Pengantar Oseanografi Quis 1

Nama : Siti Masita
NPM : E1I014022

Pengertian Oseanografi

Kata “Oseanografi” di dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan dari kata Bahasa Inggris “Oceanography”, yang merupakan kata majemuk yang berasal dari kata “ocean” dan “graphy” dari Bahasa Yunani atau “graphein” dari Bahasa Latin yang berarti “menulis”. Jadi, menurut arti katanya, Oseanografi berarti menulis tentang laut.
Selain “Oseanografi” kita juga sering mendengar kata “Oseanologi”. Kata “Oseanologi” di dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan dari kata Bahasa Inggris “Oceanology”, yang juga merupakan kata majemuk yang berasal dari kata “ocean” dan “logia” dari Bahasa Yunani atau “legein” dari Bahasa Latin yang berarti “berbicara”. Dengan demikian, menurut arti katanya, Oseanologi berarti berbicara tentang laut.
Oseanografi adalah disiplin ilmu yang bersangkutan dengan semua aspek dari kelautan di dunia dan samudera, termasuk sifat fisik dan kimia mereka, asal mereka dan kerangka geologi, dan bentuk kehidupan yang menghuni lingkungan laut.

Cabang Ilmu Oseanografi

  • Oseanografi biologi, atau biologi laut, adalah ilmu yang mempelajari tumbuhan, hewan dan mikroba lautan dan interaksi ekologisnya dengan samudra;
  • Oseanografi kimia, atau kimia laut, adalah ilmu yang mempelajari kimia lautan dan interaksi kimiawinya dengan atmosfer;
  • Oseanografi geologi, atau geologi laut, adalah ilmu yang mempelajari geologi dasar samudra, termasuk tektonik lempeng dan paleoseanografi
  • Oseanografi fisik, atau fisika laut, mempelajari atribut fisik lautan yang meliputi struktur suhu-salinitas, pencampuran, gelombang, gelombang internal, pasang laut permukaan, pasang laut internal, dan arus.


Sumber :
http://fungsi.web.id/2015/07/pengertian-oseanografi.html
http://geografi-geografi.blogspot.co.id/2013/04/oseanografi-dan-oseanologi.html
https://marinesscience92.wordpress.com/2011/09/30/cabang-ilmu-oceanografi/